Rabu, 22 Desember 2010

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Rasa kemanusiaan perlu dipertebal, sebab dewasa ini nilai-nilai humanisme sudah semakin kabur tersisih oleh warna hidup individualistis. Dijaman teknologi canggih ini kompetisi hidup kian menghebat. Ada kecenderunganmanusia menjadi homoeconomicus, materialisme, seolah-olah tidak memperhatikan kepentingan orang lain, yang penting dia saja yang makmur.
Menurut pendapat Thomas Hobbes bahwa suatu pergaulan sosial yang tidak didukung dengan suatu moralitas kemanusiaan yang adil dan beradab akan menimbulkan ketegangan dan kontradiksi sosial. Di mana yang kuat memakan yang lemah, atau yang kuasa menginjak-injak yang dikuasai, sehingga terlahirlah homo homuni lupus, manusia menjadi srigala dari manusia.
Oleh sebab itu prinsip moralitas kemanusiaan yang adil dan beradab suatu pendukung untuk terlahirnya suatu pergaulan sosial yang penuh keadilan dan beradab. Bangsa Indonesia menganut ideologi dan falsafah Pancasila yang menganjurkan saling kasih mengasihi, hidup berdampingan, aman dan damai. Jadi jangan sampai di negara kita terjadi perselisihan, perkelahian, pertentangan dan bermusuhan satu dengan yang lainnya.
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam bagi masyarakat. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakkan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif sulit untuk dikikis habis.Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yang lebih kuat.
Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif, karena pendidikan membangan generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda, dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Kita harus mampu menghormati dan menghargai hasil karya orang lain, selama berjuang demi mengharumkan nama baik bangsa dan negara.

2 komentar: